3 Mahasiswa raih Eco-Minds

Tiga mahasiswa yang memenangkan kompetisi Eco-Minds di Indonesia untuk mengingkuti Eco-Minds Youth Forum 2009 di Auckland, Selandia Baru.
Program itu merupakan bagian dari kemitraan global antara the United Nations Environment Program (UNEP) dan Bayer yang membahas tentang masalah energi berkelanjutan.
Menurut rilisnya, ketiga mahasiswa itu adalah Danang Ambar Prabowo (IPB), Pradygdha Kumayan Jati (ITB), dan Desideria Cempaka (Universitas Atmajaya Yogyakarta).
Mereka bergabung dengan 22 mahasiswa lain yang berasal dari tujuh negara yaitu Australia, China, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Selandia Baru dan Singapura.


(bisnis.com)

Foto Bugil Carla Bruni Akan Kembali Dilelang

Paris - Satu lagi foto bugil ibu negara Prancis Carla Bruni akan diperjualbelikan.
Foto tersebut akan dilelang di Berlin, Jerman pekan depan.
Foto karya fotografer AS Pamela Hanson itu dibuat tahun 1994 silam.
Saat itu Bruni masih berumur 26 tahun dan sedang berada di puncak karir modelnya.
Wanita cantik tersebut kala itu sedang menjalin hubungan dengan Mick Jagger, vokalis Rolling Stones.
Foto bugil istri Presiden Nicolas Sarkozy itu bertitel "Carla Bruni In Bed".
Demikian seperti diberitakan harian Daily Telegraph, Kamis (28/5/2009).
Foto tersebut akan dijual oleh Rumah Lelang Villa Grisebach di Berlin dengan harga pembuka sekitar US$ 6.000.
Tahun lalu, foto bugil Bruni laku terjual seharga 60 ribu euro.
Juru bicara Sarkozy mengatakan, pemimpin Prancis itu tidak keberatan dengan rencana pelelangan foto istrinya.
"Dia telah menjelaskan bahwa dia tak punya masalah dengan ini karena dia tahu bahwa foto-foto istrinya itu bercita rasa.
Beberapa mungkin bugil, namun dia wanita cantik yang pernah menjadi model dan cuma pernah berpose untuk foto-foto yang memiliki nilai artistik," kata juru bicara itu pada situs Le Post.
Satu sketsa bugil Bruni juga akan dijual di Paris, Prancis bulan depan sebagai bagian dari acara pameran bertajuk "Pin Up."

Mahasiswa RI Raih The Young Scientist Award 2009 di Malaysia

Mahasiswa RI kembali mengharumkan nama Indonesia di dunia Internasional.
Edi Erwan, mahasiswa S2 pada Institute of Tropical Agricultural, Universitas Putra Malaysia berhasil meraih juara kedua The Altech Young Scientist Award 2009 di Malaysia.
Penghargaan tersebut diberikan kepada mereka yang mampu menghasilkan penemuan-penemuan yang luar biasa dalam bidang pertanian dan bioteknologi.
"Makalah Edi memberikan solusi dan terobosan baru bagi industri peternakan, khususnya peternakan unggas," kata Marketing Manager Altech Biotechnology Malaysia, Rachel Liem dalam rilis dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia yang diterima detikcom, Rabu (27/5/2009).
Makalah Edi berjudul 'Effect of Leucine Supplementation of Growth Performence and Carcass Characteristics of Grower-Broiler Chickens Fed Low Protein Diets'.
Edi sendiri mengakui, penelitiannya berangkat dari keprihatinan terhadap harga bahan pakan ternak yang semakin mahal, sehingga dapat menyulitkan peternak.
"Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan bobot daging dada, mengurangi biaya pakan, dan membantu mengurangi pemanasan global karena pengeluaran gas nitrogen dari kotoran ternak unggas dapat dikurangi," ujar Edi. Menurut dia, penghargaan yang diperolehnya merupakan kebanggaan bagi mahasiswa Indonesia di Malaysia.
"Saya dapat berkontribusi dalam membangun imej positif bangsa kita di Malaysia, sesuai dengan semangat soft diplomacy yang menjadi konsep perjuangan PPI selama ini," kata Edi yang juga sebagai Wasekjen PPI Malaysia.
Edi sendiri direncanakan akan menerima penghargaan tersebut pada 24 Juni 2009 mendatang di Subang Sheraton Hotel, Malaysia oleh Dr Pearse Lyons, Presiden Altech Amerika Serikat. Acara tersebut rencananya akan dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi pemerintah Malaysia beserta ilmuwan dan akademisi pertanian dan bioteknolog terkemuka internasional.

Harusnya aku...

Hari ini aku gelisah tiada menentu...
Harusnya hari ini aku berada di lokasi yang terpisah cukup jauh dari tempatku sekarang.
Tapi karena "sesuatu hal" maka aku masih di disini...
Aku ingin sekali apa yang telah menjadi hak-ku terakomodir...
Tetapi keadaan berkata lain.
Aku harus berada di tempat karena tidak mendapatkan ijin untuk pergi sebentar saja...
Yang jadi masih mengganjal perasaanku saat ini adalah adanya pertanyaan semacam ini, "Apakah aku harus menyesal dengan berkata yang sesungguhnya bila akibatnya tidak sesuai dengan harapan???"
Cukup berat untuk menjawab hal ini...
Tapi yang jelas dengan mengungkapkan ini melalui blog seperti saat ini membuatku lebih lega...
Walaupun masih ada gurat kecewa di hati...
Aku hanya berharap, dibalik kekecewaan ini ada pengharapan yang lebih besar...
Karena memang pengharapan itulah yang menguatkan aku...

GOD will make away when i seem to be no way...